Sunday, February 27, 2011

Ashanti, Bocah Bertubuh Nenek 80 Tahun

Ashanti Smith berjalan perlahan menuju kamar tidurnya yang berdekorasi warna merah jambu. Sambil tersenyum, ia mengucapkan selamat tidur pada sang ibu.

Tapi, tidur bagi bocah cilik ini berarti sebuah perjuangan. Ashanti yang baru berusia delapan tahun terperangkap di dalam tubuh lansia, seperti seorang nenek berusia 80 tahun. Itulah sebabnya, setiap langkah dalam hidupnya adalah waktu yang sangat berharga bagi sang ibu, Phoebe.


Si gadis kecil pemberani didiagnosis memiliki penyakit penuaan yang langka. Ia menderita Hutchinson-Gilford Progeria Syndrome (HGP) beberapa pekan sebelum usianya satu tahun.

Seperti bocah pada umumnya, Ashanti suka bermain dengan teman sebayanya. Tapi tubuhnya sangat ringkih. Berat badannya hanya 12 kilogram, lebih ringan dari adiknya Brandilouise, yang berusia 5 tahun.

Penyakit ini telah menghancurkan tubuh dan sendi-sendinya. Dia dikatakan sukar berjalan jauh. Jarak yang jauh akan sangat menyakitkan bagi Ashanti. Itu sebabnya, Ashanti memerlukan bantuan kerusi roda khusus.

Ashanti kerap sesak nafas, kerana anggota tubuhnya lemah. Itu juga kesan dari pengerasan arteri dan sirkulasi darah yang buruk. Sejak berusia satu tahun, semua rambut di kepala gadis kecil ini gugur. Untuk mengurangi penderitaannya, Ashanti menjalani pengubatan perintis dua kali setahun di Marseilles, Perancis.

Para doktor mengakui belum mengetahui bagaimana penyakit ini mempengaruhi sistem peredaran darah Ashanti di masa depan.

Si ibu, Phoebe, 25, meluahkan tentang buah hatinya yang luar biasa. "Ashanti adalah seorang yang sangat luar biasa, penuh kebahagiaan dan dicintai banyak orang," katanya seperti dipetik dari The Sun.

Phoebe berkata, ketika lahir, Ashanti tidak menampakkan kelainan apapun. "Ketika dilahirkan, dia kelihatan sangat sempurna. Dia memiliki mata biru besar yang indah dan hidung yang kecil," ujarnya.

Namun, tiga minggu setelah itu, Ashanti mula memperlihatkan gangguan pertumbuhan. Selama enam bulan, dia tak membesar, dan mula berhenti makan. Ketika usianya setahun barulah diketahui penyakit itu kekal di tubuhnya.

"Ketika mengetahuinya, hati saya hancur. Tapi dia seorang anak yang kuat. Puteriku mungkin punya kelainan, tapi dia manusia yang penuh cinta," ujar Phoebe.

HGP adalah keadaan genetik yang sangat jarang di dunia. Hingga ketika ini, penyakit itu belum boleh disembuhkan. Ashanti termasuk salah seorang dari dua penderita yang ditemukan di England.

Walaupun tidak mempengaruhi perkembangan otak, HGP menyebabkan penuaan arteri secara cepat, dan berakibatkan kematian. Kebanyakan penderita tidak mencapai ulang tahun ke-15 akibat kesan penyakit tersebut kepada kesihatan jantung dan arteri.

source

No comments:

Post a Comment