
Kepada polisi, Daniel mengaku mengenal Jemma sejak tiga bulan lalu, dan itu merupakan ciuman pertama mereka. “Ini bukan hubungan yang didasari seksualitas, tetapi kami memang biasa bertemu beberapa kali dalam seminggu,” katanya. Malam itu sebenarnya mereka sempat pergi ke bar, namun mereka harus kembali ke flat Daniel untuk mengambil kartu kreditnya yang tertinggal. Di situ mereka ngobrol sebentar lalu berciuman di lorong dekat pintu depan. “Kami sempat pergi ke dapur, lalu pindah ke ruang tamu dan Jemma duduk di sofa,” tutur Daniel.
Tiba-tiba, kata Daniel, mata Jemma sayu dan mulutnya berbusa, lalu tubuhnya terkulai di sofa. “Lalu saya telepon ibunya. Saya ingin tahu apakah ia menderita epilepsi. Dia (Jemma) berulang kali sadar lalu pingsan lagi,” katanya. Lalu Daniel menelepon petugas medis dan memberikan napas buatan dan memompa dada Jemma, tetapi tindakan itu sia-sia. Detektif Richie Andrews yang memeriksa Daniel mengungkapkan bahwa kedua anak muda itu sempat mengobrol lalu berciuman. “Ada kemungkinan itu ciuman pertama mereka,” kata Richie.
Dale, ayah Jemaa, mengungkapkan dugaannya bahwa Jemma dan Daniel tidak berpacaran. “Ia (Jemma) pemalu dan penakut,” katanya. Terungkap pula bahwa Jemma saat itu sedang tertekan menghadapi ujian mata kuliah sains olahraga. Menurut sang ibu, Charlotte Garwood, putrinya adalah perenang jarak jauh dan atlet hoki. “Jemma merupakan potret sosok yang sehat pada satu menit, tetapi direnggut dari saya menit berikutnya,” kata Charlotte.
source:ruanghati.com
No comments:
Post a Comment